LASKAR PELANGI

Senin, 24 Agustus 2009

Laskar Pelangi adalah sekumpulan anak yang lahir dan tumbuh di sebuah pulau kaya timah di negeri Indonesia. Namun, pulau yang semestinya kaya raya itu ternyata justru miskin tidak hanya dari sisi ekonomi, melainkan juga pendidikan. Di tengah-tengah keterbatasan fasilitas, anak-anak itu ternyata memiliki semangat belajar yang luar biasa tingginya.
Membaca novel ini akan membuat kita tertawa, menangis, dan takjub mengetahui kegigihan dan kekreatifan anak-anak Laskar Pelangi dalam menjalani hidup mereka sebagai anak-anak Melayu.
“Sebuah novel yang sangat menggugah … membuat siapa pun yang membaca akan merasa bersalah dan berdosa jika tidak mensyukuri hidup.”—Andy F. Noya, host acara dialog Kick Andy
“Saya larut dalam empati yang dalam sekali. Sekiranya novel ini difilmkan, akan dapat membangkitkan ruh bangsa yang sedang mati suri.”—Prof. Dr. Ahmad Syafi’i Maarif, mantan Ketua PP Muhammadiyah
“Ramuan pengalaman dan imajinasi yang menarik, yang menjawab inti pertanyaan kita tentang hubungan-hubungan antara gagasan sederhana, kendala, dan kualitas pendidikan.”—Prof. Dr. Sapardi Djoko Darmono, sastrawan dan Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UI
“Cerita Laskar Pelangi sangat inspiratif. Andrea menulis sebuah novel yang akan mengobarkan semangat mereka yang selalu dirundung kesulitan dalam menempuh pendidikan.”—Arwin Rasyid, Dirut Telkom dan Dosen FEUI.
“Inilah cerita yang sangat mengharukan tentang dunia pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, [yang] dituturkan secara indah dan cerdas. Pada dasarnya kemiskinan tidak berkorelasi langsung dengan kebodohan atau kegeniusan.Sebagai penyakit sosial, kemiskinan harus diperangi dengan metode pendidikan yang tepat guna. Dalam hubungan itu hendaknya semua pihak berpartisipasi aktif sehingga terbangun sebuah monumen kebajikan di tengah arogansi uang dan kekuasaan materi.”—Korrie Layun Rampan, sastrawan dan ketua komisi I DPRD Kutai Barat
“Di tengah berbagai berita dan hiburan televisi tentang sekolah yang tak cukup memberi inspirasi dan spirit, maka buku ini adalah pilihan yang menarik. Buku ini ditulis dalam semangat realis kehidupan sekolah, sebuah dunia tak tersentuh, sebuah semangat bersama untuk survive dalam semangat humanis yang menyentuh.”—Garin Nugroho, sineas
“Andrea Hirata memberi kita syair indah tentang keragaman dan kekayaan tanah air, sekaligus memberi sebuah pernyataan keras tentang realita politik, ekonomi, dan situasi pendidikan kita. Tokoh-tokoh dalam novel ini membawa saya pada kerinduan menjadi orang Indonesia …. A must read!!!”—Riri Riza, sutradara
“Sebuah memoar dalam bentuk novel yang sulit dicari tandingannya dalam khazanah kontemporer penulis kita.”—Akmal Nasery Basral, jurnalis-penulis
“Saya sangat mengagumi Novel Laskar Pelangi karya Mas Andrea Hirata.Ceritanya berkisah tentang perjuangan dua orang guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. [Novel ini menunjukkan pada kita] bahwa pendidikan adalah memberikan hati kita kepada anak-anak, bukan sekadar memberikan instruksi atau komando, dan bahwa setiap anak memiliki potensi unggul yang akan tumbuh menjadi prestasi cemerlang pada masa depan, apabila diberi kesempatan dan keteladanan oleh orang-orang yang mengerti akan makna pendidikan yang sesungguhnya.”
—Kak Seto, Ketua Komnas Perlindungan Anak
“Andrea berhasil menyajikan kenangannya menjadi cerita yang menarik. Apalagi dibalut sejumlah metafora dan deskripsi yang kuat, filmis ketika memotret lanskap dan budaya ….” —Majalah Tempo
“Novel tentang dunia anak-anak yang mencuri perhatian. Berhasil memotret fakta pendidikan dan ironi dunia korporasi di tengah komunitas kaum terpinggirkan.” —Gerard Arijo Guritno, Majalah Gatra
“Secuil potret pendidikan di negara kita yang memprihatinkan.” —Majalah Femina
“Seru! Novel ini tidak mengajak pembaca menangisi kemiskinan, sebaliknya mengajak kita memandang kemiskinan dengan cara lain.” —Koran Tempo
“Sebuah kisah tentang anak-anak yang luar biasa, yang mampu melahirkan semangat serta kreativitas yang mencengangkan.” —Harian Pikiran Rakyat
“Metafora-metafora yang ditulis Andrea demikian kuat karena unik dan orisinal.” —Harian Tribun Jabar
“Kehadiran novel realis ini membawa angin segar bagi kesusastraan Indonesia.” —Harian Media Indonesia
“Kita akan tertawa, menangis, dan merenung bersama buku ini.” —Harian Belitung Pos
“Rasa humor yang halus dan luasnya cakrawala pengetahuan Andrea adalah daya tarik utama Laskar pelangi.” —Harian Bangka Pos
“Gaya bahasa yang mengasyikkan,menantang untuk dibaca.”—Harian Galamedia
“Sebagai penulis pemula, Andrea menakjubkan karena mampu menampilkan deskripsi dengan detail yang kuat.” —Tabloid Indago
“Ketika membaca Laskar Pelangi, kita seolah menemukan Gabriel Garcia Marquez, Nicolai Gogol, atau Alan Lightman … sebuah bacaan yang sangat inspiratif dan mampu memberi kekuatan.”—www.indosiar.com
“Buku Laskar Pelangi memberiku semangat baru yang tak ternilai untuk mengajar murid-murid meskipun kami selalu dirundung kesusahan demi kesusahan, meskipun dunia tak peduli. Buku ini membuatku sangat bangga menjadi seorang guru.”—Herni Kusyari, guru SD di daerah terpencil.
“Andrea seperti sedang trance, menulis Laskar Pelangi dengan kadar emosi demikian kental, bertabur metafora penuh pesona, hanya dalam waktu tiga pekan.” —Rita Achdris, wartawati Majalah Gatra
“Terlepas dari latar belakang sastranya yang banyak dipertanyakan, terlepas dari berbagai spekulasi tentang trance ketika ia menulis, setiap kata dalam Laskar Pelangi berasal dari dalam hati Andrea. Moralitas hubungan antar ibu, anak, guru, dan murid sangat instingtif dan memikat. Sebagai seorang ibu, aku dapat merasakan buku ini memiliki semacam tenaga telepatik.” —Ida Tejawiani, ibu rumah tangga
“Yang trance bukan Andrea, tapi pembacanya ….” —Fadly Arifin, dikutip dari milis pasarbuku
“Kekuatan deskripsi Andrea membuatku ingin sekali berjumpa dengan setiap anggota Laskar Pelangi. Kekuatan karakter tokoh-tokohnya membuatku ingin berbuat sesuatu untuk membantu murid-murid cerdas yang miskin. Laskar Pelangi adalah sebuah buku yang sangat menggerakkan hati untuk berbuat lebih banyak.” —Febi Liana, karyawati di Jakarta, pencinta buku
“Sebuah novel yang memikat dan menyentuh secara emosional bagi siapa pun yang membacanya.”—Tabloid Wanita Indonesia

Kemilau investasi Dinar Dirham

Saat membaca buku ini saya jadi tertarik dengan investasi menggunakan emas atau dinar. Karena seperti yang dikupas dalam buku ini, ternyata selain halal, menginvestasikan lewat emas juga lebih menguntungkan dikarenakan harga emas yg stabil, tahan krisis ekonomi.
Menggunakan Dinar Dirham tak harus menunggu khilafah tegak dulu. Tetapi saat ini saat negara sudah mengizinkan, kenapa kita masih menundanya? Bukankah Muamalah syar’i harus ditegakkan, meski kedaulatan belum diraih oleh umat Islam. Sebagai mana fakta sejarah: tahun 1 Hijriah, setelah mendirikan Masjid Nabawi dan mempersaudarakan kamu muslimin, Rasulullah menetapkan Takaran dan TImbangan (termasuk DInar Dirham). Padahal beliau belumlah berdaulat di Madinah. Kenapa?
Karena kesejahteraan dan kejayaan tidak gratis turun darilangit. Untuk mencapainya tak cukup dengan dakwah, ngaji, dan doa semata! Tetapi harus 100% mencontoh manhaj Nabi SAW dan Sahabat, bukan cuma pengakuan di mulut saja, tanpa penerapan yang jelas.
Kini Dinar Dirham tak sekedar tulisan di Al Quran dan Al Hadits saja, ia telah hadir di hadapan Anda. Buku ini mengajak Anda untuk memilih: antara Muamalah yang Riba atau yang Sunnah? Membahas Dinar Dirham tak melulu soal harta semata. Ia memudahkan Anda untuk meraih sejahtera dan kejayan di dunia dan di akhirat, dengan menggenapkan rukun Islam Anda: Zakat, dan Haji. Anda tak perlu kaya dulu untuk meraihnya.
Buku ini mengajak Anda untuk berfikir rasional, yang InsyaAllah akan mengubah pandangan dan pola pikir Anda terhadap fungsi dan manfaat dari uang Anda, dengan kajian ilmiah yang sahih dan mudah diterapkan: Muamalah Salafus Salih. Karena di buku ini Anda akan mengetahui:
- Kejahatan Riba yang sebenarnya- Cara menyelamatkan jerih payah (aset) Anda- Cara berinvestasi Dinar Dirham syar’i

Harry Potter and the Deathly Hallows

Minggu, 23 Agustus 2009


Author J. K. RowlingIllustrator Jason Cockcroft (UK),William Webb and Michael Wildsmith (UK adult),Mary GrandPré (US)Genre Fantasy, MysteryPublisher Bloomsbury Publishing PLC, Scholastic PressRelease date July 21, 2007Number in series SevenStory timeline Summer 1997 – tbdPreceded by Harry Potter and the Half-Blood PrinceHarry Potter and the Deathly Hallows is the seventh and final book in the Harry Potter series of novels by J. K. Rowling. The book title was announced on December 21, 2006 via a special Christmas-themed hangman puzzle on Rowling’s website and confirmed shortly afterwards by the book’s publishers.Rowling has stated that the final volume relates very closely to the previous book in the series, Harry Potter and the Half-Blood Prince, “almost as though they are two halves of the same novel.”It follows the journey of the series’ protagonist Harry Potter as he attempts to bring an end to his nemesis, Lord Voldemort.
The book is scheduled to be released globally in English-speaking countries shortly after midnight 00:01, British Summer Time, on July 21, 2007. However, in the U.S. (which spans several time zones), the book will be released for sale within each time zone at 00:01 local time, a few hours after the other English-speaking countries. The book reached the top spot on both the Amazon.com and Barnes and Noble bestseller lists just a few hours after the date was announced on 1 February 2007. American publisher Scholastic announced an initial print run of 12 million copies, together with an advertising campaign, including the staged release of the seven questions most debated by fans. The book is expected to be 608 pages in the British edition, and has been confirmed to be 784 pages in the US edition. Retailers such as Amazon, Barnes & Noble and Borders are reporting that more pre-orders have been placed for this book than for any other book in history.
Rowling completed the book while staying at the Balmoral Hotel in Edinburgh in January 2007 and left a signed statement on a marble bust of Hermes in her room which read: “JK Rowling finished writing Harry Potter and the Deathly Hallows in this room on 11 January 2007″. In a web update on 6 February 2007, Rowling wrote, “While each of the previous Potter books has strong claims on my affections, ‘Deathly Hallows’ is my favourite, and that is the most wonderful way to finish the series.”

BUKU JALAN MENGGAPAI HIDAYAH

mengapa banyak orang yang rajin dalam melaksanaka perintah Agama(Sholat, puasa, haji) tetapi peringainya jauh dari aspek agama?Semua itu karena mereka hanya memerhatikan aspek lahiriah syariat dan mengabaikan aspek batiniahnya. Akibatnya, tujuan syariat tidak tercapai. Boleh jadi seseorang telah memenuhi kewajiban-kewajiban lahiriah syariat, tetapi sama sekali ia tidak memperoleh manfaat apa pun dari amalan-amalannya, selain kesia-siaan belaka.
Allah SWT berfirman: Katakanlah, “Maukah kalian Kami beritahu tentang orang-orang yang paling merugi dalam amal-amalnya? Yaitu mereka yang sia-sia usahanya di dunia, sementara mereka merasa sudah berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al-Kahf, 18: 103-104).

J.K. Rowling

Kamis, 20 Agustus 2009

oanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling (lahir 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris). Ia menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar “New York Times best-seller” setelah memperoleh peringkat yang sama di Britania Raya. Kemudian, saat seri ke-4, Harry Potter dan Piala Api diterbitkan pada bulan Juli tahun 2000, seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.

Sebagai seorang lulusan Universitas Exeter, Rowling pindah ke Portugal pada tahun 1990 untuk mengajar Bahasa Inggris. Di sana ia menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuannya, Jessica dilahirkan pada tahun 1993. Setelah perkawinan pertamanya berakhir dengan perceraian, Rowling pindah ke Edinburgh bersama dengan anaknya. Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi keluarganya. Semasa hidup dalam kesulitan, Rowling mulai menulis sebuah buku. Ia mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Setelah beberapa kali ditolak, Rowling berhasil menjual buku Harry Potter dan Batu Bertuah untuk jumlah sebanyak $4000.

Menjelang musim panas pada tahun 2000, tiga buku pertama Harry Potter : Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry Potter dan Kamar Rahasia, dan Harry Potter dan Tawanan Azkaban telah memperoleh keuntungan lebih kurang 480 juta dolar Amerika Serikat dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta naskah dalam 35 bahasa. Pada Juli 2000, Harry Potter dan Piala Api telah dicetak untuk pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah dengan pesanan tambahan sebanyak 1,8 juta naskah. Buku kelimanya, Harry Potter dan Orde Phoenix telah mulai dipasarkan pada 21 Juni 2003, serentak di seluruh dunia setelah lebih kurang 3 tahun buku keempat diterbitkan. Buku keenam, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran juga telah diluncurkan secara resmi pada 16 Juli 2005.

Harry Potter and the Sorcerer’s Stone telah dibuat film yang mulai tayang pada 16 November 2001. Pada awal minggu pembukaannya di Amerika Serikat, telah memecahkan rekor dengan keuntungan sekitar 93,5 juta dolar Amerika Serikat (20 juta dolar lebih banyak dari pemegang rekor terdahulu yaitu film The Lost World : Jurassic Park (1999). Sekuel film seri ini, Harry Potter and the Chamber of Secrets, mulai ditayangkan pada 15 November 2002 dan menjadi film ketiga untuk pembukaan ujung minggu terbaik dalam sejarah pecah panggung. Film ketiga, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban telah mulai ditayangkan pada 4 Juni 2004.

Penghujung Desember 2001, Rowling menikah dengan Dr. Neil Murray di Skotlandia. Anak kedua dan anak lelaki pertama mereka, David Gordon Rowling Murray, dilahirkan pada 24 Maret 2003, di Royal Infirmary, Edinburgh. Setelah mengumumkan buku keenam seri Harry Potter, Rowling melahirkan anak perempuan, Mackenzie Jean Rowling Murray pada 23 Januari 2005. Kini, J.K. Rowling telah mulai mengarang buku ketujuh, Harry Potter and the Deathly Hallows yang merupakan akhir dari seri Harry Potter.

 
 
 

Kepingin Beli buku


Masukkan Code ini K1-39YFDB-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Cari Blog Ini